Selasa, 08 September 2015

Sapi 1,2 Ton dari Magelang

Sudah Ditawar Rp 60 Juta

MESKI sudah ditawar dengan harga Rp 60 juta, namun Nur Waluyo dari Dusun Gowok Desa Polengan Kecamatan Srumbung Magelang tetap belum mau menyerahkan sapi Simental-nya yang memiliki berat badan sekitar 1,2 ton.
Ditemui wartawan di kandang ternaknya Selasa (8/9), Nur Waluyo mengatakan, sapi ini dibeli
di Pasar Hewan Muntilan sekitar 14 bulan lalu. Saat itu berat badannya sekitar 625 Kg dengan harga Rp 23 juta. Lewat pemeliharaan yang telaten dan pemberian makanan rata-rata senilai Rp 25 ribu setiap harinya, berupa rumput. Ini setara dengan 10 persen dari berat badannya. Selain makanan ternak, sapi ini juga senang makan ketela pohon, pepaya, semangka maupun jenis buah-buahan lainnya.
"Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar ternak sapi dapat sehat dan cepat
gemuk, salah satunya adalah kondisinya harus tenang dan nyaman. Kandangnya pun harus bersih. Selain itu waktu pemberian makan setiap harinya harus tepat dan rutin, jangan acak-acakan waktunya," jelas Waluyo.
Menurutnya, jika pemberian makan setiap harinya pukul 07.00 dan 16.00, rutinitas itu yang harus dilakukan. "Jangan berubah-ubah, jadi harus tepat waktu. Selain itu, kita juga harus sesering mungkin mengelus-elus badannya menggunakan sikat, yang biasa dipakai untuk membersihkan tubuh hewan. Ini akan menyebabkan, sapi menjadi kuthuk atau jinak," terang Waluyo.
Sejak kecil Waluyo memang sudah mengenal beternak sapi, ini karena dulu orangtua Waluyo juga seorang peternak. Kemampuan orangtuanya memelihara sapi nampaknya menurun padanya, hingga sekarang ini beternak sapi terus dilakukan. "Hanya saja sejak empat tahun terakhir ini saya justru menggeluti ternak sapi jenis jumbo," tambah Waluyo.
Sesuai namanya, jumbo, berat badan sapi yang dipeliharanya rata-rata di atas 600 kg. Selain itu, Waluyo juga memiliki sapi dengan berat badan 800 kg jenis Limousin. Dan yang paling fenomenal adalah Simental ini, dengan berat badan sekitar 1,2 ton.
Saking beratnya, tidak sembarangan kendaraan dipilih untuk mengangkutnya. Kendaraan yang akan dipakai hendaknya yang benar-benar kuat. Kalau biasanya mengangkut 3-4 ekor sapi, mengangkut Simental hanya bisa mengangkut 2 ekor saja. Untuk membawanya keluar dari kandang pun tidak cukup hanya 1 orang, ini mengingat tenaga Simental sangat kuat. (Ham)






                                                                                      MERAPI-M THOHA
Nur Waluyo (kiri) bersama Simental yang memiliki berat sekitar 1,2 ton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar