Irama Agung Ungguli Suara Indonesia
LOMBA atau konkurs nasional seni suara alam perkutut ‘Piala Raja - Hamengku Buwono Cup’ kembali digeber di Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta, Sabtu-Minggu (5-6/9). Tahun ini sudah yang ke-26 kali dan tetap menjadi konkurs bergengsi. Salah satu buktinya, kung mania dari berbagai daerah di Indonesia sangat antusias mengikuti even ini.
Laga sengit di Kelas Dewasa Senior, yakni perkutut bernama Irama Agung milik H Tohir Furi dari Bangkalan sejak babak I sampai IV berhasil mengumpulkan banyak nilai, sehingga berhasil mengungguli Suara Indonesia Alib BF dari Surabaya. Sedangkan juara III ditempati Marlin milik H Hidayat asal Sampang. Atas prestasi ini, pemilik Irama Agung berhak memboyong piala Mahkota Raja bergilir maupun tetap (ukuran lebih kecil).
“Perawatan Irama Agung, menurut saya biasa-biasa saja. Hanya saja dasar suaranya memang sudah bagus. Sebagai pakan tambahannya, seminggu sekali saya beri kacang hijau yang sudah direndam air,” papar perawat Irama Agung, Kholiq, kemarin.
Sedangkan Ketua Umum Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Pusat, Mayjend (Purn) H Zaenuri Hasyim, penyelenggaraan konkurs perkutut tingkat nasional di Yogya, Piala Raja – HB Cup selalu istimewa dan tak dimiliki di tempat lain. Satu di antaranya saat upacara pembukaan diawali dengan prosesi penyerahan Piala Mahkota Raja yang dibawa bergada prajurit Kraton Yogyakarta. Ditambah lagi antusias kung mania untuk mengikuti even ini selalu tinggi.
Pada kesempatan ini H Zaenuri juga melantik tiga Ketua P3SI baru, yakni Pengwil DIY (PM Suyanto), Kalimantan Selatan dan NTB. Ia pun sangat berharap rasa kebersamaan kung mania terus dijaga dan ditingkatkan, sehingga P3SI dari tingkat daerah, wilayah maupun pusat akan terus maju atau semakin baik dari waktu ke waktu. Sebagai pembawa acara prosesi pembukaan sampai selesainya konkurs ini termasuk lelang anakan perkutut diampu Khairudin Deky sekaligus sebagai ketua pelaksana even tersebut.
Drs Setiawan KE MM dari Dinas Pariwisata DIY menjelaskan, konkurs ini terselenggara berkat kerjasama apik antara P3SI dengan Dinas Pariwisata DIY. Selain itu juga didukung berbagai pihak, misalnya Bank BRI, pakan burung Goldcoin dan bakpia Pathuk 25 Yogya. Pada hari yang sama, even lain yang terselenggara di DIY serta kerjasama dengan Dinas Pariwisata seperti lomba burung berkicau Piala Raja maupun Festival Gerobak Sapi 2015.
“Even-even seperti ini semoga bisa rutin digelar, karena mempunyai banyak manfaat seperti meningkatkan jumlah wisatawan serta aspek lain, misalnya ekonomi serta sarana mempererat silaturahmi,” tandasnya.
Malam hari sebelum dilaksanakan lomba digelar <I>Welcome Party<P> di tempat tinggal GBPH H Prabukusumo SPsi. Adik dari Sri Sultan HB X ini antara lain memberikan sejumlah masukan-masukan untuk P3SI. Selain itu juga bercerita seputar perawatan perkutut yang ditangkarkan di tempatnya. Tak ketinggalan, karena ada acara penting di DKI Jakarta dan harus berangkat pagi-pagi, terpaksa tak bisa berkumpul dengan kung mania di Alun-alun Kidul Kraton Yogyakarta tempat berlangsungnya konkurs perkutut Piala Raja Kelas Dewasa Senior/Yunior.
Adapun berhasil menjadi juara I - III Dewasa Yunior, yaitu Rindu Alam – Alib BF (Surabaya), Bunga Desa – H Tohir F (Bangkalan) dan Angkling Darma – H Nury (Cikarang). Juara I - III Piyik Senior, Gema Nusantara – Terminal Perkutut (Surabaya), Nikita – Iwan WI (Depok) dan Goyang – Bamara BF (Pasuruan). Kelas Piyik Yunior, juara I sampai III, yaitu Gotong Royong – H Umar F (Sampang), Maldini – Zainuri (Probolinggo) serta Pangeran Borneo – H Rusli (Banjarmasin). Sedangkan juara I – III Kelas Hanging, AARin – H Thoha (Krian), Rotterdam – Gunawan (Bangkalan) dan Rengganis – Carman (Cirebon). (Yan)
MERAPI-SULISTYANTO
Konkurs perkutut Piala Raja termasuk even bergengsi, digelar setiap tahun dan didukung berbagai pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar