Tetap Punya Penggemar Loyal
KUTILANG adalah sejenis burung kicau dari suku Pycnonotidae. Burung yang berukuran sedang dengan panjang tubuh total sekitar 20 cm ini, meski bukan merupakan pilihan utama untuk dipelihara sebagai burung kicauan, namun kutilang punya banyak penghobi yang loyal.
Secara fisik, sisi atas punggung kutilang berwarna coklat kelabu, sisi bawah putih keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging berwarna putih, serta pantat berwarna jingga.
"Kutilang kerap ditemui di tempat-tempat terbuka, seperti tepi jalan, kebun, pekarangan, semak belukar. Makanan utama burung ini adalah buah-buahan. Terutama buah-buahan yang lunak, ia sangat menyukainya. Seperti pepaya dan pisang. Selain pemakan buah-buahan, burung kutilang juga kerap ditemui memakan sejenis serangga, ulat dan aneka hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman," ujar Chaidir Amin, salah satu penghobi burung kutilang di kawasan Jalan Kaliurang.
Menurutnya, kutilang punya sikap dan kebiasaan yang terlihat yakni, berjemur dan mandi embun setiap pagi. Hal ini bertujuan agar menjaga bulunya yang terus diminyaki.
"Burung kutilang tidaklah setenar burung kicau lainnya. Anggapan ini menjadikan burung kutilang dianggap sebelah mata oleh para penghobi burung. Namun jika para penghobi berminat menjadikan burung kutilang menjadi salah satu burung penghias, sangat tepat. Sebab pemeliharaannya tidaklah rumit," kata Chaidir.
Untuk pemula, Chaidir menyarankan agar penghobi sebaiknya memelihara burung kutilang anakan. Dengan memelihara kutilang anakan, tentu saja akan lebih mudah untuk dirawat.
Bagaimana perawatan burung kutilang?
Pakan untuk konsumsi anakan burung kutilang dapat diberikan voer dan pisang. Berikan voer dan pisang dengan berselang seling selama masa pelolohan.
Pemberian voer dilakukan dengan cara bertahap. Pada tahap awal, voer dicampur dengan air bersih dan diaduk hingga mengental. Begitu pula dengan buah pisang. Lakukan secara bertahap. Buat adonan pisang yang ditambah dengan sedikit air. Adonan ini menyerupai bubur. Pembirian voer pada anakan kutilang dilakukan sebelum pemberian makanan bubur pisang. Setalah anakan kutilang dapat makan sendiri, resep diatas diubah. Pemberina voer tanpa campuran air, begitu pula pemberian makan pisang.
"Rawatlah dengan baik anakan burung kutilang. Jangan sampai ia mati sia-sia. Setelah anakan burung kutilang dapat terbang dan mulai berkicau. Inilah saatnya dilakukan pemasteran dengan burung lain. Tentu dengan pemasteran ini, kelak jika anakan kutilang dewasa ia akan meninggalkan suara aslinya. Jika memang itu tujuan perawatan burung kutilang anakan. Tergantung bagaimana cara dan model pemasteran yang dilakukan," pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar