Selasa, 08 September 2015

PEMIJAHAN LOUHAN

Tunggu Hingga Terlihat Telurnya

IKAN hias louhan masih mempunyai penggemar-penggemar fanatik. Sebagian sudah bergabung dalam paguyuban atau komunitas dan memprakarsai kontes louhan di berbagai tempat. Selain itu diantara mereka juga semangat membudidayakan louhan, hasilnya dapat dijualbelikan dan yang bagus dapat dikoleksi sendiri.
Louhan koleksi dengan kualitas bagus, bahkan dapat rutin diikutkan kontes. Ketika berhasil juara, selain bisa memperoleh uang pembinaan serta piala, dapat juga memberi kebanggaan tersendiri. Hal seperti ini diakui  Wawan Kurniawan (Acong) yang membudidayakan louhan di kawasan Jalan Imogiri Timur Yogya. Bekerjasama dengan rekannya, Jong Anto, ia pun membudidayakan ikan hias lain seperti guppy dan blood red.
Menurut Acong, louhan umur tujuh sampai delapan bulan, sebenarnya sudah dipijahkan atau dikawinkan. Namun, idealnya ketika louhan jantan maupun betina sudah di atas satu tahun. Agar bisa saling kenal, sebelum dijadikan satu, biasanya akuarium disekat dahulu menggunakan kaca. Setelah saling kenal, sekat dibuka pada sore hari dan pada malam hari diharapkan terjadi perkawinan. Di dalam akuarium telah disediakan juga cobek yang dapat digunakan untuk menempatkan telur-telur louhan.
“Pagi hari ketika sudah terlihat telur-telur, pejantan dan betina louhan segera diambil atau proses pemijahan sepasang louhan sudah selesai. Betina ukuran besar dan bagus dapat menghasilkan sampai ribuan telur, sedangkan yang jenis biasa dapat menghasilkan ratusan telur,” ungkapnya, kemarin.
Dalam waktu sekitar 48 jam, lanjut Acong, telur-telur mulai menetas dan dalam tiga hari tak perlu diberi pakan.  Selepas umur tiga hari, pakan yang diberikan cukup kutu air ataupun artemia. Lalu setelah umur dua minggu, bibit louhan sudah dapat diberi cacing sutera maupun pelet ukuran kecil buatan pabrik.  Saat ukuran badannya kisaran dua jari, louhan sudah dapat disortir mana saja kualitas bagus serta kurang bagus.
“Faktor penting yang mendukung kualitas louhan, yaitu bagian nonongnya, bentuk tubuh, komposisi sirip dan mutiara pada sisik. Beberapa jenis louhan, marking pada tubuh juga ikut menentukan kualitas louhan,” tandasnya.
Menurutnya, bibit louhan kualitas biasa sampai bagus saat ini dibanderol antara Rp 50.000 sampai  Rp 200.000 perekor.  Umur sekitar 2,5 bulan atau ukurannya dua jari. Ketika ada yang kualitas istimewa, harga akan dibanderol lebih mahal bahkan akan dikoleksi sendiri. Ketika tidak dikawinkan, louhan yang dicampur unthul atau jenis ikan lain, akan mampu mendukung  tingkat andrenalinnya bagus dan berpengaruh pada warna maupun nonong louhan. (Yan)

                                                                               MERAPI-SULISTYANTO
Sepasang louhan dalam tahap awal pemijahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar