Toko Oleh-Oleh Banjir Pembeli
SAAT jemaah haji berangkat ke tanah suci, saat itulah pemilik toko oleh-oleh haji mengawali kesibukan. Mereka mulai mempersiapkan oleh-oleh haji yang sudah dipesan keluarga jemaah jauh-jauh hari.Salah satu pemilik toko oleh-oleh haji yang kebanjiran pesanan dari pembeli adalah Yati Basuki (55). Saat disambangi wartawan di tokonya, Az Zahra di Wonosidi Lor, Wates, Kulonprogo, perempuan paruh baya ini sedang sibuk menggarap pesanan oleh-oleh haji dibantu para karyawannya. "Pesanan paling banyak yakni seminggu sebelum keberangkatan jamaah haji dan seminggu saat kepulangan mereka," kata Yati.
Saat ini, sedikitnya sudah ada 30 hingga 50 jamaah haji yang telah memesan oleh-oleh berwujud paket ke toko Yati. Rata-rata, mereka pesan 100 sampai 200 paket, tapi ada juga yang mencapai 300 paket bahkan lebih.
"Mereka yang belanja langsung, bahkan sampai habis Rp 9 juta," ungkapnya.
Musim ibadah haji, diakui Yati memang membawa berkah tersendiri bagi pemilik usaha toko oleh-oleh haji seperti dirinya. Apalagi pada musim haji tahun ini, pesanan oleh-oleh meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
“Pesanan tahun ini memang meningkat sekitar 20 persen dari tahun lalu. Kemungkinan, semakin banyak jemaah yang memilik oleh-oleh dari tanah air dengan banyak pertimbangan. Apalagi, oleh-oleh di tanah suci juga ada di sini," jelasnya.
Pesanan oleh-oleh haji yang datang ke kios Yati, tidak hanya berasal dari wilayah Kulonprogo, tapi juga dari wilayah perbatasan Sleman yakni Sedayu dan perbatasan Purworejo. Sebagian besar memesan paket dus dengan harga Rp 15.000, Rp 17.500, dan Rp 20.000.
"Isinya, air zam-zam, kurma, kacang fustuk, kismis, kacang arab non kulit, atau cokelat. Ada juga yang ditambah kemasan sajadah,” jelasnya.
Diakui Yati, dirinya belum bisa mendatangkan langsung dari tanah suci karena harus disertai perizinan yang tidak sederhana. Saat ini, ia mendatangkan oleh-oleh tersebut melalui importir yang dikirim oleh supplier dari Jakarta, Surabaya, Solo dan Yogya.
"Untuk zam-zam, kami sangat hati-hati karena sekarang banyak yang palsu. Biasanya, kami kerjasama dengan travel untuk memastikan zam-zam asli,” imbuhnya.
Memesan oleh-oleh haji di dalam negeri, memang menjadi pilihan para jemaah. Salah satu konsumen dari Hargorejo Kokap, Bekti Murdayanto (48), sengaja memesan oleh-oleh untuk keluarganya yang naik haji karena lebih praktis. Ia juga berkeinginan agar keluarganya yang naik haji bisa khusyuk beribadah tanpa memikirkan oleh-oleh di tanah suci.
“Keberadaan toko oleh-oleh ini sangat membantu kami, karena kalau harus bawa dari sana sagat repot. Toko ini juga sudah lengkap, sama dengan yang di sana," tandasnya. (Unt)
MERAPI-AMIN KUNTARI
Kesibukan Toko Az Zahra mengemas oleh-oleh haji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar