Jumat, 21 Agustus 2015

HIDAYAH


Jadikan Hati  Bergantung Kepada Allah SWT


TANTANGAN kehidupan yang semakin berat disikapi bijak oleh Hamam (semua nama disamarkan). Harga kebutuhan yang semakin mahal, persaingan usaha yang semakin ketat, pergaulan remaja yang semakin tak terkendali membuat hatinya risau. Tapi ia yakin sebaik-baik pertolongan adalah berasal dari Allah SWT.
"Tidak usah khawatir, Pak. Ada Allah SWT. Berdoa saja dibanyakkan. Dengan kita banyak berdoa, maka hati kita akan condong dan memiliki ketergantungan tinggi kepada Allah SWT. Nah, ketika itu sudah muncul, maka keimanan kita semakin kuat. Saat itu Allah SWT akan membantu kita dengan berbagai jalan-Nya," ujar Badriyah, istrinya.
Nasihat baik dari istrinya senantiasa dijalankan. Ini tampak saat menjalankan salat di musala. Ia termasuk yang terakhir berada di musala saat mengikuti salat lima waktu berjemaah. Aneka doa ia panjatkan. Dari mendapatkan rezeki yang berkah, anak yang saleh serta kesehatan diri menjadi doa yang tak pernah absen ia lafalkan. Dengan cara ini, hatinya menjadi tenang.
Ini dapat dilihat ketika ada pedagang makanan baru yang buka lapak tak jauh dari tempat usahanya. Tak terbersit pun rasa dengki atas upaya orang lain mencari rezeki. Dia perbanyak doa kepada Allah SWT agar bisnis yang dijalankan tetap mendapatkan rezeki yang berkah.
Nyatanya, setelah berjalan bertahun-tahun, usaha warung makan yang digagas oleh Hamam dan istrinya tak pernah sepi pembeli. Doanya rupanya diijabah oleh Allah SWT.
Zikir memang tak pernah ia tinggalkan saat melayani pembeli. Setiap berdagang ia berzikir dalam hati. Ia berharap pelanggannya tetap betah dan selalu beli makan di warungnya.
*** 
Ketika hati bergantung kepada Allah SWT maka jika ada musibah, akan disikapi dengan bijak. Ini terjadi saat atap kayu penyangga ruang makan warungnya roboh karena hujan deras. Kayu tersebut memang sudah lapuk sehingga rawan roboh. Untung saat kejadian warungnya sedang sepi pembeli.
Akibat kejadian ini, warungnya harus libur selama 5 hari untuk renovasi. Dan saat itu pembeli warungnya lari ke warung sebelah. Saat itu ia tetap berzikir dan memohon kebaikan dari Allah SWT.
"Saat kita berada di atas, kita harus terus bersyukur kepada Allah SWT. Saat terpuruk di bawah, kita jangan sedih, menyesal, dan diliputi rasa kehilangan. Pasrahkan semua kepada Allah SWT, maka akan nyaman hati ini," ujar istrinya menenangkan Hamam. Sebagai manusia pasti ada rasa kecewa karena harus libur dagang dan mengeluarkan uang untuk renovasi.
Akidah yang kuat dengan iman yang kokoh menjadi energi terbaik dan membuat seseorang menjadi lebih kuat. Dengan spirit ini hati tenang, selalu optimis dan pasrah atas ketentuan Allah SWT.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, niscaya diberi petunjuk oleh Tuhan karena keimanannya. Mereka di dalam surga yang penuh kenikmatan, mengalir di bawahnya sungai-sungai (QS Yunus: 9)." (Oin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar